Mengapa Harus ZENQIRA? Simak Keunggulanya.

Baca Juga

Daerah (497) Nasional (236) Berita (117) Internasional (34) education (26) news (26) Berita Gema Nusantara (24) Nasiona (18) Duit (15) Tentang Narkoba (6) Gema (4) video (4) Pilkada 2024 (3) Teknologi (3) Peraturan (2) Profile (2) kesehatan (2) opini (2) Financial (1) herbal (1)

Jumat, 25 September 2020

Jahe Merah, Wirausaha BNN RI Di Daerah Rawan Narkoba

BY GentaraNews IN



Mengubah kondisi kawasan rawan narkoba menjadi kawasan yang lebih baik, produktif, kreatif, inovatif dan mandiri serta bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, ini wujud dari program Grand Design Alternative Developmen 2016-2025 , yang merupakan salah satu terobosan kreatif yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia. Sesuai Inpres 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN Tahun 2020-2024.

Perlu kerja keras dan dibutuhkan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, baik unsur pemerintah, swasta dan masyarakat. Ini bagian upaya yang telah dilakukan BNN RI yang bekerjasama dengan PT. Bintang Toedjoe kepada masyarakat di kawasan rawan narkoba selama kurun waktu tiga tahun ini.

BNN RI bersama PT. Bintang Toedjoe secara konsisten dan berkelanjutan memberikan pelatihan budidaya jahe merah kepada masyarakat di kawasan rawan narkoba sebagai alternatif untuk mendapatkan penghasilan tanpa harus menggunakan narkoba sebagai mata pencaharian, seperti yang dilakukan saat ini kepada warga di Kampung Baru Kelurahan Babura, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Pada kegiatan Pelatihan pengembangan wirausaha bagi masyarakat di kawasan rawan narkoba, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI dan PT. Bintang Toedjoe memberikan pelatihan tentang budidaya jahe merah yang sudah terkenal khasiatnya dan mempunyai nilai jual ekonomis yang tinggi.

Senior Brand Manager PT. Bintang Toedjoe, Sumarwoto Dhimas mengatakan bahwa jahe merah merupakan salah satu tanaman asli Indonesia dengan nilai ekonomis tinggi yang berkhasiat dan memiliki efek immunodomodulator yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Menurutnya, pemerintah saat ini tengah melakukan uji klinis terhadap khasiat jahe merah yang kini dibandrol dengan harga Rp 125.000 per kilogramnya.

Jahe merah tergolong tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan lahan yang luas dan tanah yang lapang, cukup dengan ketelatenan dalam perawatannya.

Pada pelatihan budidaya jahe merah ini, semua peserta akan dipandu oleh para narasumber dan ahli tentang bagaimana pembudidayaan jahe merah, mulai dari pembibitan, perawatan, hingga akhirnya dapat dipanen.

“Setelah pelatihan dan pembinaan ini, jika bapak dan ibu merasa yakin jahe merahnya memiliki hasil panen yang bagus dapat dikembangkan ke skala yang lebih besar, PT. Bintang Toedjoe akan membuka kerjasama dan menampung hasil panen para petani jahe merah di kawasan Medan, Aceh dan sekitarnya”, lanjut Sumarwoto.

Pada akhir pelatihan para peserta mendapatkan satu paket alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memulai budidaya jahe merah. Paket tersebut berisi bibit jahe merah dengan kualitas unggul, pupuk, hormon dan sekam.

Budidaya jahe merah sebagai tanaman asli Indonesia ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan baru, bahwa menanam bukan hanya indah tapi juga produktif. (LEP)









Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga