Seorang pria yang dijuluki " El Chapo Baru" disebut sudah memimpin kartel narkoba Meksiko yang dikenal sangat brutal. Pria itu diidentifikasi bernama Juan Carlos Gonzalez, dan menjadi komandan dari dua unit elite militer kelompok Generasi Baru Jalisco (CJNG).
Kartel narkoba CJNG disebut menguasai 35 negara bagian di Meksiko dan Puerto Riko, di mana mereka beroperasi dengan cara brutal.
Seperti pada 2015 harian Reforma memberitakan bagaimana Generasi Baru Jalisco meledakkan anak-anak menggunakan dinamit dan merekamnya.
Selain itu, mereka juga melakukan intimidasi seperti membakar kepala rival sebagai peringatan, atau menggantung jenazah mereka di jembatan.
Adapun Gonzalez memimpin El RR dan El Grupo Delta, yang dikerahkan dalam perang wilayah melawan kartel lain di seluruh "Negeri Sombrero".
Pasukannya dilaporkan sudah menjatuhkan helikopter menggunakan granat berpeluncur roket, maupun membunuh pejabat negara secara sadis.
Pakar kartel sekaligus mantan marshal AS Robert Almonte menerangkan, Gonzalez diyakini sudah memegang kendali atas kelompok CJNG.
Dilaporkan Daily Star via The Sun Jumat (25/9/2020), Gonzalez disebut sudah mengambil alih kepemimpinan dari bosnya, Nemesio "El Mencho" Oseguera.
Almonte menjelaskan dengan naiknya Gonzalez, maka bisa dikatakan kartel Generasi Baru Jalisco akan semakin berbabaya saat ini.
Dia menerangkan kemampuan Gonzalez dalam mengatur operasi militer bakal membuat pergerakan CJNG semakin diwaspadai baik pemerintah maupun kelompok rival.
Si pakar menuturkan, dengan kapabiliras Gonzalez mengatur operasi secara detil, CJNG bisa memperluas wilayah mereka dengan mudah.
Adapun julukan yang disematkan kepada Gonzalez adalah "El Chapo Baru", merujuk kepada bos kartel Sinaloa, Joaquin Guzman atau El Chapo.
Almonte menjabarkan, ada dua faktor mengapa dia yakin Gonzalez naik. Salah satunya adalah kesehatan El Mencho yang disebut semakin menurun.
Dalam laporan terakhir, disebutkan bos yang kepalanya dihargai 10 juta dollar AS (Rp 149,4 miliar) membangun rumah sakit di lokasi rahasia.
Kemudian anak El Mencho, Ruben Oseguera-Gonzalez atau El Menchito diekstradisi ke AS, dan dijerat dakwaan perdagangan narkoba.
"Dengan ekstradisi anak El Mencho dan ketiadaan dirinya, saya yakin yang saat ini memimpin kartel adalah Gonzalez," papar Almonte.
Berkuasa Setelah Pablo Escobar Tewas, Bos Kartel Narkoba Ini Ditembak Mati
Seorang bos kartel narkoba Kolombia yang sempat berkuasa setelah Pablo Escobar dilaporkan ditembak mati di masa tuanya.
Beto Renteria, atau Carlos Alberto Renteria Mantilla, pernah menjadi pemimpin dari kartel Norte del Valle yang menyelundupkan kokain berharga fantastis ke AS.
Renteria, yang disebut baru saja kembali ke Kolombia setelah menjalani tujuh tahun penjara di AS, ditembak mati di rumahnya, kawasan Sajonia di Tulua.
Media setempat memberitakan, bos kartel berusia 75 tahun itu tengah duduk meminum air ketika si pelaku menembak kepalanya.
Sicario atau si eksekutor menggunakan peluru "dumdum" kaliber 9 mm untuk memastikan dia tewas, sebelum kabur menggunakan sepeda motor.
Pemerintah setempat langsung memperketat pengamanan di sana untuk mencegah ada yang murka dan membalas kematian Beto Renteria.
Tidak diketahui siapa yang memerintahkan pembunuhan itu. Tetapi Renteria dikenal mempunyai banyak musuh ketika dia masih berkuasa.
Diincar demi Rp 74 Miliar
Dilansir The Sun Jumat (18/9/2020), Renteria disebut mulai mengelola bisnis penyelundupan narkoba pada medio 1970-an silam.
Kerajaannya mulai bangkit dan menancapkan pengaruh setelah kartel narkoba Medellin jatuh, dengan Pablo Escobar tewas pada 1993.
Pada saat dia merajalela, dia melawan kakak beradik Miguel dan Gilberto Rodriguez Orejuala, pemimpin dari kartel rival Cali.
Kartel Norte del Valle disebut mengapalkan kokain berjumlah besar ke Meksiko dan Peru, sebelum diselundupkan ke "Negeri Uncle Sam".
Washington merespons dengan menawarkan hadiah 5 juta dollar AS, sekitar Rp 74 miliar, bagi yang bisa mengincar kepala Renteria.
Tak hanya itu. AS juga mulai menyasar berbagai aset yang dimiliki Renteria, mulai dari pertanian, hotel, klinik, hingga tim sepak bola Cortulua.
Bogota tak tinggal diam dengan ikut membekukan setidaknya 34 propertinya pada 2006, ketika kerajaan keahatannya mulai tumbang.
Pada 2010, dia dilaporkan ditangkap di Venezuela dengan bantuan dinas intelijen Inggris. Saat itu, penangkapannya menjadi sorotan besar.
Sebab, dia dianggap sebagai "pemimpin besar Norte del Valle tersisa yang bisa ditangkap", setelah pimpinan lainnya tewas atau tertangkap.
Dia lalu diekstradisi ke AS, di mana dia dipenjara selama tujuh tahun. Dia kembali ke Kolombia dan keberadaannya sempat tak diketahui sebelum dia ditembak mati.
Sumber : Kompas.com
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/26/165556870/dijuluki-el-chapo-baru-pria-ini-pimpin-kartel-narkoba-meksiko-yang?page=all#page2