Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Drs. Heru Winarko, SH, membuka kegiatan Induction Training secara virtual. Induction Training atau Pelatihan Induksi merupakan pelatihan tahunan yang diadakan khusus untuk Pegawai yang baru bergabung maupun Pegawai yang sudah bergabung namun kurang dari 1 tahun. di ruang kerja kepala BNN, Cawang, Jakarta Timur. Senin (9/11/20)
Dalam sambutannya, Heru winarko mengungkapkan bahwa budaya yang ada di BNN tidak dibuat secara Top Down dan bukan given. Pegawai yang ada di BNN itu cukup kompleks. Ada yang berasal dari berbagai Instansi di luar BNN maupun ada yang Pegawai organik BNN. Sehingga BNN membutuhkan suatu budaya yang menjadi kesepakatan bersama bagi seluruh Pegawai yang bekerja di BNN. Pembentukan budaya BNN telah dilakukan cukup lama, dan akhirnya mampu terbentuk dan terdapat pelatihan yang mewadahinya.
Pada tahun 2019, Pelatihan diadakan secara tatap muka sehingga para peserta dapat diajak berkunjung ke Pusat Laboratorium Narkotika. Selain itu dalam Pelatihan Induksi tahun lalu tersebut, kepala BNN Kolombia pun turut memberikan materi dan berbagi pengalamannya dalam kegiatan penangkapan Pablo Escobar, yang merupakan gembong narkoba di Kolombia.
Untuk tahun ini, dikarenakan pandemi covid 19, Pelatihan Induksi dilaksanakan secara virtual. Walau demikian, diharapakan nilai-nilai dan budaya organisasi ini tetap dapat diterima dan diresapi oleh seluruh peserta. Atribut-atribut Instansi asal peserta, diharapkan dapat ditinggalkan dan digantikan oleh budaya-budaya BNN selama yang bersangkutan bekerja di BNN.
Salah satu budaya BNN yang harus diterapkan yaitu Berani, Nasionalisme, Netral, Responsif dan Inovatif. Budaya ini harus diterapkan hingga tingkat Pegawai di BNNP dan BNNK/Kota, baik Pegawai yang baru bergabung maupun Pegawai yang sudah lama bergabung sehingga seluruh Pegawai mampu menjadi satu kesatuan yang utuh dan satu persepsi.
Kepala BNN juga berharap dengan adanya pelatihan ini, para peserta pelatihan yang tahun ini terdiri dari Karo Kepegawaian, para kepala BNNP, para kepala BNNK, dan para Kepala Bagian, mampu menunjukkan etos kerja, nilai-nilai Organisasi dan Integritas.
Heru Winarko juga menegaskan bahwa BNN merupakan Instansi Sipil sehingga cara kerja yang otoriter tidak bisa diterapkan. Cara kerja di BNN merupakan cara kerja yang gotong royong. Kepala BNNP selain menjadi pimpinan di Daerah, juga harus bisa menguasai lapangan dan menjadi Koordinator Tim Assesment Terpadu (TAT).
“Pegawai yang baru bergabung dengan suatu organisasi, membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan membutuhkan bantuan dari Pegawai yang telah lama di organisasi tersebut agar tidak terjadi Culture Shock. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, para Pegawai mampu segera menyesuaikan agar segera mampu bekerja sama dengan Pegawai yang sudah dan bekerja sesuai dengan budaya organisasi BNN.” ungkap Heru Winarko.
Selain itu, Heru Winarko juga mengungkapkan bahwa dengan adanya Pelatihan Induksi ini diharapkan para peserta mampu mengenal dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya kerja BNN,meningkatkan kinerja Pegawai dan memperbaiki citra Pegawai BNN Pusat sampe Daerah, sehingga terciptanya perubahan pola pikir dan budaya kerja Pegawai menjadi budaya yang mengembangkan sikap dan perilaku kerja yang berorientasi pada hasil yang diperoleh produktivitas kerja dan kinerja yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada Masyarakat
Di akhir sambutannya, kepala BNN secara resmi membuka Pelatihan Induksi. Dan berterima kasih kepada penyelenggara serta para narasumber yang berkontribusi dalam kegiatan Pelatihan ini. (LEP)
Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI