Badan Narkotika Nasional kembali menggelar operasi laut interdiksi terpadu bersama dengan Dit. Polair Baharkam Polri dan Direktorat Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea Cukai. Pembukaan operasi gabungan dilakukan oleh Kepala BNN, Drs. Heru Winarko, S.H., secara virtual didampingi oleh Deputi Pencegahan, Drs. Anjan Pramuka Putra, S.H., M.Hum. selaku penanggungjawab operasi. Selain pejabat BNN, pembukaan operasi gabungan juga dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Dit. Polair Baharkam Polri. Selasa (10/11)
Dalam pembukaan tersebut, Kepala BNN menyampaikan bahwa sampai saat ini laut masih menjadi jalur favorit para bandar narkoba. Panjangnya garis pantai dan luasnya wilayah pengawasan membuat sindikat narkoba memanfaatkan kelengahan aparat dalam menyelundupkan narkotika. Oleh sebab itu, menurut Heru Winarko sangat penting untuk bekerjasama dalam memfokuskan perhatian di wilayah perbatasan laut Indonesia.
“Operasi gabungan ini menjadi wadah awal untuk berkolaborasi, bekerjasama, dan bersinergi sehingga pemberantasan peredaran gelap narkotika dapat dilakukan dengan lebih efektif,” ujar Kepala BNN.
Sebanyak 223 anggota gabungan dan 11 kapal milik Ditpolair dan Ditjen Bea Cukai diterjunkan dalam operasi ini. Kepada para tim di lapangan Heru Winarko berpesan untuk menjaga kesahatan dan patuhi protokol kesehatan.
“Saya berdoa semoga seluruh pelaksana operasi senantiasi dilindungi dan disertai Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas mulia ini,” tutup Heru Winarko dalam sambutannya. (LEP)
Biro Humas dan Protokol BNN RI