RIYADH - Pihak berwenang Arab Saudi menangkap lima orang karena berusaha mendistribusikan pil amfetamin dan tablet lain dalam jumlah besar.
Lima orang itu ditangkap di wilayah Barat Arab Saudi. Mayor Mohammed Al-Nujaidi, juru bicara Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika, mengatakan penangkapan terjadi selama pemantauan keamanan jaringan penyelundupan dan promosi narkoba yang menargetkan keamanan Kerajaan.
“Pihak berwenang menangkap 4 warga negara dan seorang warga negara Somalia yang melanggar sistem keamanan perbatasan, dan menyita 829 tablet amfetamin, pil dan tablet ilegal lainnya yang tunduk pada peraturan medis,” kata Al-Nujaidi, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, penangkapan dilakukan setelah mereka muncul dalam klip video sedang mengendarai kendaraan tanpa plat nomor di sebuah lingkungan di Jeddah.
“Langkah hukum awal telah dilakukan terhadap kedua warga tersebut, dan mereka telah dirujuk ke Kejaksaan,” tambah Al-Nujaidi. Selain Arab Saudi, negara timur tengah lainnya yang juga tengah berperang dengan para penyelundup narkoba adalah Yordania.
Dilaporkan pasukan Yordania menewaskan 27 tersangka penyelundup narkoba bersenjata dan melukai sejumlah lainnya yang berusaha memasuki negara itu dari Suriah pada Kamis dini hari.
“Tentara akan menyerang dengan tangan besi dan menangani dengan kekuatan dan ketegasan mutlak setiap upaya penyusupan atau penyelundupan untuk melindungi perbatasan," kata seorang pejabat militer Yordania yang tidak disebutkan namanya.
Para penyelundup yang masih hidup, yang menurut pernyataan itu “didukung oleh kelompok-kelompok bersenjata lainnya”, melarikan diri kembali ke wilayah Suriah, meninggalkan simpanan narkoba.
Operasi pencarian sedang berlangsung untuk memastikan daerah itu bersih dari orang-orang serta narkotika.
Selama setahun terakhir, Yordania telah mengeluhkan peningkatan besar dalam upaya penyelundupan di sepanjang perbatasan 225 mil dengan Suriah, yang menurut para ahli telah berubah menjadi pusat regional untuk pembuatan dan ekspor obat-obatan seperti Captagon, amfetamin yang populer di Timur Tengah.
Narkoba jenis ini sering digunakan selama perang saudara Suriah oleh para kombatan, baik untuk tetap terjaga maupun untuk memberanikan diri. Tentara menggagalkan sekitar 361 upaya penyelundupan tahun lalu; satu insiden melibatkan mencegat drone pengiriman obat yang terbang melintasi perbatasan.
Sumber : SindoNews.com