Jakarta - TNI Angkatan Laut melalui TIM Satgasnya menemukan 179 kilogram narkoba jenis kokain di perairan Selat Sunda di sekitar Pelabuhan Merak. Diperkirakan harga 179 kg kokain itu mencapai Rp 1,2 triliun. Minggu (8/5/2022).
"Tim satgas yang bertugas di perairan Selat Sunda di sekitar Pelabuhan Merak telah menemukan benda yang mengapung, dan mencurigakan berupa 4 buah bungkusan plastik hitam. Selanjutnya barang tersebut diangkut dibawa ke Lanal Banten untuk diadakan pemeriksaan selanjutnya, kemudian koordinasi dengan BNN Provinsi Banten, dugaan awal barang tersebut ternyata benar adalah narkotika jenis kokain sebesar 179 kg," ujar Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono saat konferensi pers, Senin (9/5/2022).
Dalam keterangan pers itu, hadir pula Pangkoarmada RI Laksdya TNI Agung Prasetiawan, Pangkoarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah, Kepala Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen Pol Kennedy dan Kepala BNN Banten Brigjen Pol Hendri Marpaung.
Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menjelaskan narkotika itu ditemukan tim satgas pada Minggu (8/5), sekitar pukul 12.30 WIB. Jika dijual nilainya diperkirakan sebesar Rp 1,2 triliun.
"Jika Asumsi harga menurut BNN sekitar Rp 5 sampai dengan 7 juta per gram, maka nilai total perkiraan adalah Rp 1,25 triliun, selanjutnya barang tersebut akan dilaksanakan tes di laboratorium," jelas Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono
"Ini menyelundupkan narkotika lewat perairan. Dia menduga si pelaku melempar barang tersebut dengan pelampung dan nantinya akan ada orang yang mengawasi dan mengambil barang tersebut hingga sampai ke perairan Indonesia," tambah Ahmadi Heri Purwono
"Cara ini salah satu modus operandi cara memasukkan barang haram ke Indonesia, yaitu dengan cara melempar dengan pelampung di perairan dengan kemungkinan pertama adalah sudah ada orang yang akan ambil, jadi mungkin sekitar tersebut sudah ada perahu cepat atau orang-orang yang awasi pergerakan barang tersebut," pungkasnya.
Seperti diketahui selama arus mudik Lebaran TNI AL memang mengerahkan anggota sebanyak 5.000 orang prajurit TNI AL dan 40 KRI dikerahkan untuk mengamankan seluruh perairan, termasuk jalur mudik di pelabuhan. (LEP)