Mengapa Harus ZENQIRA? Simak Keunggulanya.

Baca Juga

Daerah (496) Nasional (236) Berita (117) Internasional (34) education (26) news (26) Berita Gema Nusantara (24) Nasiona (18) Duit (15) Tentang Narkoba (6) Gema (4) video (4) Pilkada 2024 (3) Teknologi (3) Peraturan (2) Profile (2) kesehatan (2) opini (2) Financial (1) herbal (1)

Rabu, 08 Juni 2022

Perkuat Sinergi Untuk Tangani Kawasan Rawan Narkoba

BY GentaraNews IN



SURABAYA - Upaya penanggulangan daerah rawan narkoba di Indonesia membutuhkan dukungan dari stakeholders termasuk diantaranya pemerintah daerah, tokoh masyarakat, agama dan pemuda. Peran penting mereka diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam rangka meminimalisir penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayahnya.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Drs. Tagam Sinaga, M.M. saat membuka kegiatan Rapat Kerja Dalam Rangka Sinergi Stakeholder Pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Timur, di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (8/6).

Melalui raker pada hari ini, Deputi Dayamas BNN RI berharap seluruh stakeholder atau para pendamping yang terdiri tokoh masyarakat,tokoh pemuda, dan tokoh pemuda dapat berkomitmen kuat untuk berjuang bersama BNN RI dalam rangka memulihkan kawasan rawan dan rentan narkoba menjadi kawasan lebih aman dan produktif.

“Kita juga berkeinginan untuk memberikan pilihan mata pencaharian demi menyongsong hidup yang lebih baik,” imbuh Deputi Dayamas BNN RI.

Dengan program kewirausahaan yang ditawarkan oleh BNN RI, masyarakat di kawasan rawan akan menerima pelatihan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal di wilayah setempat. Melalui program seperti ini, maka diharapkan masyarakat dapat menghasilkan produk bernilai jual tinggi sehingga tidak tergoda untuk bisnis narkoba.

Merespon hal tersebut, Kepala BNNP Jawa Timur, Drs. M. Aris Purnomo menyambut baik program pemulihan kawasan rawan menjadi aman di wilayah Jawa Timur. Menurutnya, upaya penanganan kawasan rawan harus ekstra karena di Jawa Timur terdapat banyak rawan narkoba. Saat ini Jatim sendiri berada pada nomor urut dua dalam kategori daerah rawan narkoba.

Senada dengan Deputi Dayamas, Kepala BNNP Jatim menyampaikan bahwa upaya intervensi program pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan narkoba sangat penting untuk terus digencarkan melalui sejumlah pelatihan life skill. Namun ia menekankan, pelatihan life skill juga perlu disesuaikan baik untuk masyarakat perkotaan maupun pedesaan.

Sementara itu, Sefidonayanti, S.Kom, M.Si. selaku Ketua Tim III di Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN RI menyampaikan, kinerja pemberdayaan masyarakat berkaitan erat dengan mobilisasi sumber daya baik internal dan eksternal. Oleh karena itulah, peran stakeholder dalam menggerakkan masyarakat untuk mewujudkan Kota Tanggap Ancaman Narkoba dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi masif, menggerakkan partisipasi kelompok sasaran, dan mengoptimalkan peran swasta atau dunia usaha.

Menanggapi upaya penanganan kawasan rawan narkoba di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, Maria Theresia, selaku Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya, mendukung sepenuhnya program yang dimotori oleh Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN RI. Pihaknya senantiasa siap untuk bersinergi dalam mewujudkan Surabaya Bersinar, Bersih Narkoba.

Kegiatan raker pada hari ini dihadiri oleh kurang lebih 45 orang yang terdiri dari perwakilan Polda Jatim, TNI, dinas terkait, BNNK Surabaya, tokoh masyarakat, agama dan pemuda di wilayah Surabaya.

Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga