Acara ini menjadi yang paling ramai dibanding tiga kali kegiatan buka puasa sebelumnya karena dihadiri lebih dari 700 orang warga Aceh Se Jabodetabek.
Saiibul bait acara ini
terdiri dari H. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., MT., Nezar Patria,
M.Sc., MBA., Dr. Ir. Indra Iskandar, M.Si., Dr. Safrizal ZA.,
M.Si., Ir. T. Iskandar, MT., Keluarga H. Abdul Rachman Ramly, Ir. H.
Hidayat Nyakman, MA., MSIE., Drs. H. Umar Djohan, Mukhlis Syamaun, H.
Muhammad Haniv-Ibu Hj. Cut Yanti, Dr. Teuku Faizasyah, Ir. H.
Joefly J. Bahroeny, Prof. Dr. H. Mohamad Ikhsan, SE., MA., Prof. Dr. Murdani
Abdullah, H. Ibrahim Pidie, H. Muslim Ayub, SH., MM, Irsan Sosiawan
Gading, MBA., H. Jose Rizal, MBA., Ivan Husafan dan Badan Penghubung Pemerintah
Aceh.
Kegiatan diawali dengan buka puasa bersama, dilanjutkan shalat maghrib berjamaah yang dipimpin oleh Dr. Tgk. Saiful Rahmat Adam, S.Ag., M.Ag. Setelah makan malam, jamaah kembali melaksanakan shalat isya dan tarawih berjamaah dengan imam yang sama.
Setelah ibadah shalat, acara berlanjut diisi ceramah agama yang disampaikan oleh Dr. H. Adnin Armas dan ditutup dengan pengumpulan zakat dan shadaqah. Dr. H. Adnin Armas menyampaikan tausyiah yang menekankan pentingnya memahami Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Umum PP-TIM, Ir. H. Muslim Armas, menegaskan peran Taman Iskandar Muda dalam mempererat solidaritas masyarakat Aceh di Jakarta dan sekitarnya. Ia juga mengajak warga Aceh untuk aktif dalam penggalangan zakat maal, infaq, dan shadaqah. Hingga 16 Ramadhan, TIM telah berhasil menghimpun zakat maal sebesar Rp 765.245.000 dan sedekah Rp 114.900.000.
"Alhamdulillah. Kita targetkan bisa terkumpul 1 Miliar lebih sampai akhir Ramadhan," kata Muslim Armas. Ia juga menyampaikan pada acara buka puasa sebelumnya, dihadiri para mahasiswa asal Palestina yang kuliah di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. "Untuk biaya hidup mereka selama kuliah, kita yang tanggung, sementara hal-hal lainnya ditanggung oleh pihak USK," kata Muslim.
Acara ini dimeriahkan dengan sajian makanan khas Aceh, yang semakin memperkuat nuansa kebersamaan dan kekeluargaan. Ada kuah beulaong, dengan daging sapi dan domba, tongkol suwir dan lain-lain. Sebagai makanan penutup yang disajikan selepas tarawih adalah mi Aceh dan pulut dengan kuah durian.